Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Soundtrack

Recomended

Social Icons

Rabu, 04 Februari 2015

Silverchair: Gerung Grunge dari Australia

Pertengahan tahun 1990-an, memang menjadi masa ke emasan bagi musik Grunge, yang gebrakan dahsyatnya di mulai dari kota Seattle, Amerika. Pentolan nya siapa lagi kalau bukan Nirvana, Pearl Jam, dan Soundgarden, dan seabrek band lain nya, dari kota itu, sehingga muncul sebutan “Seattle Sound”, karena begitu identiknya kota itu dengan jenis musik ini.

Tetapi gaung dari musik ini tidak hanya nyaring di tanah Amerika, saja. Pengaruh dari band-band di kota Seattle, itu menjangkau hingga Inggris, dengan Bush, sebagai punggawanya, dan Australia, yang menelurkan band dahsyat yang beranggotakan tiga orang, Silverchair, yang akan kita bahas sedikit kali ini.

Silverchair, didirikan pada tahun 1992, dengan nama awal Innocent Criminal, di daerah Newcastle, Australia, oleh dua orang teman sekolah, Daniel Jhons, gitar & vocal, Ben Gilles, drum, dan Chris Joannou, bas, yang bergabung belakangan. Formasi ini terus bertahan hingga sekarang.
Kemudian mereka mengubah nama band nya menjadi Silverchair, setelah dua tahun kemudian, karena nama band Innocent Criminal, sudah dipakai oleh sebuah band dari Amerika, dan mereka akan mengikuti sebuah kontes yang diselenggarakan oleh stasiun TV SBS, pada tahun 1994, dengan hadiah mendapatkan kontrak rekaman sebanyak tiga album dibawah label rekaman Murmur, yang merupakan anak perusahaan dari label rekaman Sony Music.
Jadilah nama mereka mengikuti kontes itu dengan nama baru Silverchair. Bermodalkan single “Tomorrow”, mereka berhasil menjadi juara kontes itu, dan berhak atas hadiah rekaman sebanyak tiga album, dibawah Sony Music.
Penampilan Silverchair, ketika pertama kali merilis album mereka, ditahun 1995, dari kiri, Chris Joannou, Daniel Jhons, dan Ben Gilles.
Album pertama mereka, “Frog Stomp”, dirils setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 27 Maret 1995. Single, “Tomorrow”, tetap menjadi andalan untuk album ini.
Sukses besar langsung didapatkan band yang kala itu anggota nya masih berumur belasan tahun ini. Sebagai gambaran sang front man, Daniel Jhons, lahir di Newcastle, 22 April 1979, ketika merilis album ini masih berusia 14 tahun, 340 hari.
Terjual lebih dari 18 juta copy, di seluruh dunia, single “Tomorrow”, merajai tangga lagu di Australia, Amerika, Kanada, dan New Zealand, pada tahun 1994. Sukses single pertama itu, kemudian di ikuti oleh kesuksesan single berikutnya, “Pure Massacre”, dan “Israel Sons”, yang bergantian menduduki tangga lagu nomor wahid diseluruh dunia.
Penampilan, Daniel Jhons, yang mengingatkan akan mendiang Kurt Cobain, ditambah personel tiga orang dari band ini, semakin menambah kental image Grunge, yang didapatkan oleh band remaja ini saat itu. Begitu juga dengan sound gitar berat, dan suara teriakan khas Grunge, yang sering dikeluarkan Daniel Jhons, membawa mereka ke papan atas persaingan di dunia musik rock, yang kala itu di dominasi oleh band-band beraliran Alternative Rock, dari Amerika.
Tawaran manggung di berbagai negara berdatangan dengan gencar. Selain tentunya tampil diberbagai festival msuik rock, seperti “Big Day Out”, “Summersonic”, dll.
Sesuai dengan kontrak, mereka kembali masuk dapur rekaman tahun 1996, untuk menggarap album berikutnya. Album kedua mereka dibawah Sony, “Freak Show”, rampung, dan dirilis pada tanggal 04 Februari 1997.
Album ini juga mendapatkan kesuksesan meskipun tidak sebesar album pertama mereka. Single andalan di album ini, “Freak”, dan “Abuse Me”, kembali menggebrak tangga-tangga lagu di seluruh dunia. Nama Silverchair, pun semakin diperhitungkan, dijagat musik rock.
Mereka kembali masuk studio, untuk memproduksi album ketiga, yang merupakan kontrak terakhir dengan Sony, pada tahun 1998. Hasil nya album ketiga mereka, “Neon Ballroom”, dirilis pada tanggal 16 Maret 1999.
Pembuktian akan konsistensi mereka dijalur musik Grunge, terlihat jelas di album ini. Single “Ana’s Song”, dan “Miss You Love”, menjadi bukti kongkret nya.
Setelah album ini, Silverchair, masih sempat memproduksi satu album lagi, yang berjudul, “Diorama”, pada tahun 2002, dibawah label rekaman Eleven, sebelum mereka vakum, dan masing-masing anggotanya bersolo karier, pada tahun 2003.
Daniel Jhons, menikah dengan penyanyi wanita, Natalie Imbruglia, yang kala itu melejit nama nya lewat lagu “Torn”, pada tahun 2002, dan sempat membuat berbagai project bersama istrinya itu.
Setelah vakum selama tiga tahun, pada tahun 2006, ketiga orang itu akhirnya kembali bersatu, dan mengeluarkan album ke lima mereka yang berjudul, “Young Modern”, dengan penampilan yang jauh berbeda, tetapi dengan warna musik yang tetap sama.
Potongan rambut Daniel Jhons, tidak lagi gondrong tanggung, tetapi pendek, dengan kumis tipis, dan jenggot pendek nya. Jhons, berpisah dengan Imbruglia, pada tahun 2008.
Meskipun penampilan mereka sangat jauh berbeda dengan ketika pertama kali bersinar, pada tahun 1994, tetapi mereka tetap menunjukan konsistensi bermusik mereka, yang tetap setia di jalur musik Grunge.
Pada tahun 2011, ini Silverchair, berencana akan mengeluarkan album baru mereka. Menarik untuk dinantikan, perkembangan musik Grunge, yang dimainkan oleh tiga orang anak remaja yang sekarang sudah beranjak dewasa ini.
Berita terkahir, band ini telah membubarkan diri. Tetapi, musik mereka tidak akan pernah mati…Long live Grunge.
Silverchair dischography :
Frogstomp (1995) Freak Show (1997) Neon Ballroom (1999) Diorama (2002) Young Modern (2007) Untitled Sixth Album (2011)
sumber: http://alramma.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates