Menciptakan antitesa bermodalkan insting binatang
suatu
sore yang sejuk di kota malang pada tahun 1997. dua orang sahabat
kental, agus moron dan viktor, sedang berjalan kaki menyusuri salah satu
ruas protokol yang padat. mereka menenteng papan skate sambil memeluk
sebongkah besar nangka yang baru dibeli dari penjual buah di pinggir
jalan. sepanjang perjalanan, mereka berdua terus menyantap nangka dan
bercanda hingga menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. dengan
mulut penuh makanan dan tangan lengket akibat getah, tiba-tiba terlintas
ide untuk bikin grup musik. “ya, kita musti nge-band bersama!” demikian
kata hati mereka menuntun. band yang mereka inginkan saat itu haruslah
memiliki nama, style dan konsep musik yang unik serta berbeda dari band
cadas kebanyakan. mereka malah sepakat untuk menjadikan proyek band-nya
tersebut sebagai bahan olok-olokan bagi mereka sendiri, teman-teman
mereka, dan bahkan terhadap scene musik yang sudah mereka geluti sekian
lama. “persetan!” pikir dua pemuda yang gandrung akan musik hardcore
oldschool tersebut, “…yang penting bisa bersenang-senang!”
yah,
kira-kira begitu gambaran kisah yang pernah diceritakan agus kepada
saya tentang awal mula terbentuknya grup band primitive chimpanzee [pc],
di distro rock bandits beberapa waktu yang lalu. nama ‘primitive
chimpanzee’ dicetuskan oleh agus dan viktor dalam trip unik yang
dipenuhi ambisi, canda dan getah nangka. nama itu mereka akui sebagai
plesetan dari primitive symphony, band death/grind lokal yang aktif di
era awal 90-an dulu. nama pc juga mereka pilih karena memiliki konotasi
dan karakter yang ‘old-school’, serta ada hubungannya dengan gen monyet
yang dianggap nenek moyang manusia menurut teori evolusi darwin.
“katanya oldschool? oldschool khan primitif. katanya orang-orang itu
monyet? kita khan simpanse…”
selama
eksistensi pc sejak dulu hingga sekarang, saya cukup kaget mencermati
pribadi para personil dan gerak band ini. karena ternyata banyak
rahasia, misteri dan kontroversi seputar mereka. satu pertanyaan
sensitif yang sempat muncul adalah ; apakah pc lahir akibat rasa kecewa,
putus asa dan kebosanan mereka terhadap scene lokal di malang yang
gitu-gitu aja?… ataukah pc bermaksud menjadi antitesa dari band-band
hardcore yang serius?
“waduh,
opo iku antitesa? gak ngerti aku. kita khan primitif. kalo gedhang
di-lothek tau aku…” ungkap agus polos. well, memang belum ada jawaban
yang pasti mengenai hal tersebut. saya rasa, gunakan saja interpretasi
anda sendiri dan biarlah itu tetap menjadi mitos…
agus
adalah mantan personil ingus dan fujiyama 08, serta beberapa band lawas
yang gak jelas lainnya. ia tumbuh dan dibesarkan dengan kemampuan
multi-talenta mulai dari bernyanyi, main gitar, sampai nge-drum segala.
tidak banyak yang tahu bahwa agus memiliki sebuah rahasia gelap. ia dulu
sempat memimpikan menjadi artis musisi dengan mengikuti suatu kontes
musik pop tingkat nasional. agus bahkan sukses melaju hingga ke babak
final di jakarta, namun sayang di sana ia dikalahkan oleh glenn fredly
(yes, mr dewi sandra!). pupus sudah mimpi menjadi popstar, karena tuhan
lebih memilih dia untuk jadi bintang rock lokal!
sedangkan
viktor adalah veteran metalhead yang kemudian teracuni oleh musik
punk/hardcore semenjak kenal minor threat, beastie boys hingga agnostic
front. ia sempat membentuk band hardcore lokal pertama yang bernama
mutant dan tampil sekali di ajang parade musik underground [pmu], juli
1995. dia tergolong koffee-addict yang akut karena itu mudah dijumpai di
spot-spot warkop lokal.
dalam
karir pc sempat ada sejumlah formasi dan ‘orang-orang penting’ yang
pernah mengisi line-up mereka. barisan terakhir pc saat ini diisi oleh
vokalis viktor, gitaris agus, basis gindung dan drummer agung. dua nama
terakhir teridentifikasi sebagai…
gindung
; pemuda kalem yang berasal dari keluarga cadas – adiknya adalah
vokalis today is struggle, band hc old-school yang cukup kesohor di
malang. dan kabarnya adik yang satu lagi mulai suka liat-liat gigs. sang
pemilik distro anthem ini selalu aktual terhadap musik dan menggemari
punk, hardcore, hingga new wave.
agung
; mmhh, gak banyak stori yang bisa digali dari pemuda pendiam yang
sepertinya hanya berbicara pada stik-nya tersebut. double pedal-nya
mungkin sering meleset, tapi itu yang justru menjadi keunikan beat musik
pc. drummer berbakat ini juga jadi sejawat agus, gindung, ravi [gitaris
extreme decay], dan fajar [eks fujiyama 08] di grup band pop-punk
terkenal, berry prima.
pc
– atau yang bagi sebagian orang menyebutnya pchc – sering disebut-sebut
mengambil referensi musik dan style dari no redeming social value
[nrsv], ratos de parao, s.o.d, atau romantic gorrila. secara musikal
agak sulit dipetakan, sebab efek metal, punk, hip-hop, hingga hardcore
selalu terselip pada bagian karya-karyanya. beberapa fans lebih familiar
dengan klaim aman ‘hardcore’ mengingat background selera personil dan
frase ‘pchc’ yang sering dipakai oleh viktor dkk.
lirik
lagu yang dibuat viktor sangatlah absurd dan pastinya tidak rasional.
bagaimana mungkin anda bisa tenang saat tahu topik lagu dan lirik pc
mengenai kutang, anjing galak, gorila hitam, atau bahkan soal kentut.
anehnya, viktor terbiasa menulis setiap liriknya sesaat menjelang
manggung atau rekaman. “dia itu terlahir dari batu. dia punya kulit ari
yang sangat tebal. otaknya kecil. gak tau aku, nemu di mana orang itu,”
tutur agus soal sohibnya itu.
hidup
viktor diisi dengan mengelola label kloting buajingan dan menjadi
seorang kartunis lepas yang berbakat. hobi gambar kartun sudah ia mulai
sejak duduk di bangku smp dan telah menghasilkan banyak karya dengan
memakai nama ‘mutant komando’. karya-karya kartunnya sering digunakan
sebagai imej dalam fanzine, kaos, flyers maupun poster gigs lokal. karya
kartunnya juga memiliki karakter yang mirip dengan lirik pc yakni
absurd, sinting dan gak masuk akal!
“frank
kozik = eat shit! derek hess = eat shit! pushead = good dopes! redi
selorejo = lot of good dopes!” tulis viktor mengomentari sejumlah karya
desainer grafis musik terkenal. btw, redi selorejo adalah teman akrabnya
yang juga kartunis dan sekarang bekerja di sebuah media.
kembali
ke misi awal saya, ternyata tidaklah mudah untuk bisa memahami pc.
terlepas dari tingkah personil yang konyol, kostum nyeleneh, repertoir
ngaco dan musik plus lirik absurd mereka, saya terpaksa percaya kalau
apa yang dikerjakan pc bukan sekedar parodi belaka. atau setidaknya saya
harus berusaha mencari sisi mana dari viktor dkk yang bukan merupakan
sebuah ‘parodi’…
“lho,
band ini serius kok. gimana sih kamu?!…” seru viktor suatu kali
menyanggah segala dugaan saya yang mengatakan bahwa pc hanyalah band
parodi biasa. namun ia tidak melanjutkan kalimatnya. ia seakan menyuruh
saya untuk mencari tahu sendiri kebenaran tersebut. “oh tidak, kita
normal kok. ngawur aja!” semprot agus ikut menambahkan. ”ya mereka semua
itu yang gak normal. yang gila itu kreator, slayer, sepultura…”.
pc
selalu tampil live dengan dandanan outfits yang unik. kadang mereka
memakai kostum superhero atau malah merancang sendiri wardrobe-nya
dengan berbagai jenis kain, kertas dan kardus. itu masih dibumbui dengan
humor kasar nan pedas, plus berbagai aksi komikal di atas stage. konyol
dan rusuh, adalah dua pemandangan visual yang utama di setiap pentas
pc.
“hanya
ada satu aturan, tidak ada peraturan!…” teriak viktor dalam salah satu
show lawas pc yang pernah saya tonton di malang. saya masih ingat di
sejumlah pentasnya, mereka pernah mengkover lagu semut hitam [godbless], preman [ikang fawzi], seek and destroy [metallica] sampai raining blood [slayer]. mereka menggarap itu semua dengan aransemen khas pc yang straight n’ heavy. sejumlah karya pc sendiri seperti harkor pret, kutang, awas anjing galak, gorilla hitam atau jungle riot
tentu juga dimainkan. sayang pesona pc di panggung hanya menyisakan
satu masalah berat yang masih belum beres sampai sekarang, yaitu
membenahi tata musik dan sound mereka di kala live-show.
salah
satu show terbaik mereka adalah ketika membuka tur band ingrowing di
malang, mei 2005 lalu. saat itu secara tehnis pc bermain sangat
istimewa. hampir tanpa kesalahan. setiap instrumen mengeluarkan bunyi
sound yang cukup balance. riff gitar agus yang saat itu memakai flying v
entah darimana juga terdengar jelas. suara vokal viktor cukup prima
tanpa pengaruh alkohol yang berlebihan. gindung dan agung juga lumayan
sukses menjaga beat musik pc untuk tetap di jalurnya dan tidak keluar
kemana-mana.
lalu
dalam pentasnya bersama extreme decay, screaming factor dan burgerkill
di viepa café, malang [03/04/06], viktor dkk juga tampil cukup sinting
dengan kostum satpam yang mereka kenakan. band yang pernah sepanggung
bersama rambo [usa] di jogja ini konon sudah confirmed untuk jadi salah
satu performer pada acara one blood #4 di bandung.
“huh,
punya ya! yo groupies, yo groupthol…” bantah agus dan viktor
mengometari opini yang mengatakan bahwa pc gak pernah dilirik groupies
karena tingkahnya yang terlalu sinting. kalaupun ada, itu pasti
teman-teman dekat mereka sendiri, dan udah pasti semuanya lelaki!
tapi
memang benar, selama pc masih eksis, fans-nya akan terus melahap semua
sajian sinting mereka. musik keras, lagu absurd, riff tiga jurus, beat
yang sedang namun tegas, outfits aneh, humor kasar dan tingkah usil
viktor dkk selalu dinanti. sampai hari ini pc selalu dapat respon hangat
dan boleh dianggap sebagai salah satu keajaiban pentas underground
lokal.
“semua
yang berbau cinta. tai kucing itu cinta!” jawab agus antusias ketika
ditanya siapa band yang semestinya bubar. “trus sapa lagi ya yang kudu
bubar? oya, exploited. trus slayer, soalnya aku iri ama slayer. pc aja
yang ngetop, jangan slayer!”
pertengahan tahun 2001 lalu, pc sempat merilis sendiri debut album harkor pret.
sayangnya, rilisan tersebut hanya diproduksi sedikit dan tidak terlalu
sukses di pasaran. kemasan dan kualitas produksinya cenderung minimalis
dengan karakter do-it-yourself yang kuat. tapi setidaknya rekaman itu
makin menegaskan karir pc dan mengantarkan mereka show hingga ke jogja.
lalu
pada tanggal 26 april 2006 lalu, pc kembali merekam demonya di studio
natural, surabaya. “prosesnya cukup melelahkan. cukup hancur, haha. tapi
jujur masih kurang puas sih sebenernya,” ungkap agus soal proses dan
hasil rekaman mereka itu. cakram padat yang berisi delapan lagu tersebut
akhirnya dibagikan gratis sebagai materi promo dan modal pc untuk
menembus minat label rekaman yang ada.
kemarin
memang sempat muncul rumor kalau mereka akan teken kontrak dengan label
dari jakarta untuk produksi album pc selanjutnya. “waduh, gagal total,”
jawab agus mengomentari planning tersebut. “tapi rencananya gini. kita
akan tetep rekaman di natural. gak tau nanti liat duit dulu dapetnya
berapa shift. trus kita garap sendiri produksinya sampai kemasan kover
segala. baru nanti setelah itu kita sodorin ke jakarta. katanya sih
pihak mereka udah mau…”
akh,
mereka mulai serius kalau bicara soal rekaman. tapi saya masih belum
berhasil menemukan sisi lain mereka yang parodik. ataukah ini akibat
sense of humour saya yang terlalu rendah. entahlah, tapi yang pasti saya
sudah menyerah. rupanya saya musti melepaskan segala wacana, imej dan
atribut ‘band parodi’ kepada mereka yang menamakan dirinya tani maju,
project pop, serieus, teamlo, the panasdalam, atau bahkan dewa!
“yang
paling lucu itu ya bapakku. waktu ngudang anaknya di samping emakku
yang sedang melahirkan. itu yang paling lucu menurut saya,” ungkap agus
ketika iseng-iseng saya tanya siapa tokoh komedian terlucu. sedangkan
viktor punya jawaban yang agak berbeda, ”ipul cs sangatlah konyol.” nama
ipul cs tentunya mengacu pada sektor kopian sumbersari dekat rumah ipul
di mana viktor hampir setiap malam ikut nongkrong di situ. oh sialan,
berarti saya juga termasuk di dalamnya!
oke,
hari ini saya akan ikuti paham mereka. persetan dengan segala akting
revolusi, pergerakan, dan perubahan yang sedang diperjuangkan oleh
anak-anak di luar sana. mereka mengaku bekerja berdasarkan ‘pride’ yang
ternyata belakangan diketahui hanyalah sebuah ‘pret!’ dari bunyi kentut
yang paling nyaring. dunia saat ini hanya dipenuhi oleh gorila yang
berpura-pura menjadi manusia. atribut manusia hanyalah fashion, dan
identitas kita adalah binatang!
ilmuwan
cameron mcpherson smith dan charles sullivan pernah menyatakan
argumennya mengenai hubungan erat antara manusia dengan kera atau
monyet, “di antara para binatang, kita adalah mamalia, dan di antara
para mamalia, kita adalah primata. kita berbagi karakteristik – seperti
otak yang relatif besar, kepercayaan akan visi dan tangan yang terampil –
dengan sekitar 200 spesies lainnya. tidak ada orang rasional yang
mempersoalkan ini. evolusi yakin kita punya nenek moyang yang sama
dengan monyet, terutama dengan simpanse. berbagai bukti anatomi, fosil
dan dna membuat hubungan ini tidak dapat dibantah lagi…“
konsep
musik, style dan insting binatang dari viktor dkk makin menegaskan
posisi pc untuk melawan segala ke[ab]normalan yang ada. lagu-lagunya
mungkin bisa jadi anthem bagi setiap orang yang pernah menjadi martir,
kambing hitam atau pengecut. setidaknya juga bisa jadi terapi bagi
anak-anak muda yang ingin mengenal lebih dalam identitas dan karakter
mereka sendiri. saya sendiri mulai yakin kalau mereka mempunyai misi
yang jauh lebih serius daripada band yang paling serius sekalipun!
pc
merupakan satir yang mengguncang iman. mereka telah bersekutu dengan
binatang. semacam sindikat yang sengaja maupun tidak sengaja telah
merevisi materi esensial dari kitab origins of species.
bukan salah siapa-siapa jika setelah mengenal pc anda akan semakin
yakin mengenai siapa nenek moyang manusia dan sepakat dengan apa yang
pernah dikatakan oleh om charles darwin. namun yang ini jauh lebih
kontroversial, karena pc masih menganggap diri mereka normal-normal saja
dan malah orang-orang lain – yang mengaku manusia – itu yang justru
tidak normal.
pada
akhirnya saya ingin pc tetap eksis dan melawan setiap sisi humanisme
yang mulai sombong. saya ingin sekali melihat band ini tumbuh besar
dengan insting binatang mereka. bahwa semua yang ada di dunia ini
hanyalah omong kosong belaka dan layak untuk ditertawakan. oke, selesai
‘nyet!
sumber:https://sesikopipait.wordpress.com/2012/07/18/primitive-chimpanzee-insting-binatang/
0 komentar:
Posting Komentar